The LORD is my shepherd; I shall not want.
- Psalms 23:1

Sunday, December 14, 2014

Berjalan Menuju Dua-Satu

Saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju dua puluh satu, beberapa jam lagi aku akan sampai disitu. Setelah berjalan melewati satu, dua, tiga...dua belas, lima belas, tujuh belas...dan dua puluh, akhirnya aku akan mencapai titik dua puluh satu, singgah disitu sebentar lalu kembali berjalan menuju titik-titik selanjutnya yang aku juga tidak tahu akan berhenti dimana.

Sebelum sampai di titik dua puluh satu, aku berada di titik dua puluh, dimana aku mulai menyadari bahwa aku beranjak dewasa dan aku merasakan puncak transisinya. Ada yang bilang, "Growing up sucks," dan pendapatku memang benar. Meninggalkan masa-masa kanak dan remaja yang sangat menyenangkan tanpa terlalu memikirkan resiko, tanggung jawab dan masa depan memang menguras kesabaran, pikiran dan menuntut kekuatan baik secara emosional maupun fisik. Biar aku ceritakan apa yang aku alami selama masa transisi di usia dua puluh tahun-ku.

Pernah kah kamu melihat cermin, menatap refleksi diri, mencoba mengagumi kelebihan namun yang kamu temukan justru kekurangan, keburukan dan kecacatan? Lalu setelah berhenti menatap cermin, berpaling memandang sekeliling yang ternyata penuh dengan orang-orang keren dengan usia tidak jauh beda bahkan lebih muda. Mulai gundah, mulai gelisah, mulai merasa rendah diri dan tidak berdaya, tidak bisa apa-apa. Kehilangan semangat, asa mulai luntur perlahan, tidak lagi bisa berlindung dan mengharapkan pujian-pujian manis dari orang terdekat karena harus menghadapi realita. Mulai sadar bahwa sudah bukan lagi saatnya untuk ongkang-ongkang kaki di rumah sambil membaca buku sampai Mama berteriak menyuruh makan, mandi atau sekedar mencuci piring dan menyapu lantai. Tidak dapat lagi mengurung diri di zona nyaman, namun terlalu tak rela untuk meninggalkannya.

Seperti itu rasanya masa transisi, dimana jiwa terbelah menjadi dua; satu ingin tetap tinggal namun satu sangat ingin meneruskan perjalanan. Aku mengerti bahwa mengenali diri sendiri itu sangat penting supaya bisa menjadi diri sendiri. Berkata, "Jadilah diri sendiri!" sangatlah mudah, tapi bagaimana mempraktekkannya? Mengenal orang lain bisa jadi bukan hal yang sulit, tapi bagaimana dengan diri sendiri? Sangat sering, di masa ini, aku ingin dikenal sebagai orang yang begini, namun ternyata jauh, jauuuuhhhhh di dalam jiwa ini aku adalah orang yang begitu. Untukku, menganalisa karakter novel adalah hal yang sangat mudah, sangat lebih mudah dibandingkan menganalisa karakter sendiri. Menganalisa karakter di novel mudah, tinggal melihat bagaimana cara berpakaian, berbicara dan berperilaku dideskripsikan baik oleh narator langsung atau melalui pembicaraan antar karakter lain. Sedangkan untuk menganalisa diri sendiri, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah memfilter sifat dan perilaku lalu mengelompokkannya menjadi id dan super-ego kemudian menyeimbangkannya dengan bantuan ego. Rumit, bukan?

Di masa ini, aku menemukan hal-hal yang sangat aku benci ternyata bersemayam di dalam jiwaku. Angkuh, misalnya. Aku sangat membenci orang yang angkuh dan memandang orang lain rendah, nyatanya aku lah si angkuh itu. Realita memang pahit namun tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk membuat kepahitan itu menghilang selain menelannya bulat-bulat.

Refleksi yang cukup berantakan, dibuat dua jam sebelum aku benar-benar meninggalkan titik dua puluh dan berpijak di titik dua puluh satu. Aku bersyukur bisa melewati masa transisi ini dengan penuh tekanan dan tantangan karena dengan adanya mereka aku bisa merasakan hidup.

Selamat ulang tahun, aku! (Karena aku juga butuh dicintai oleh diriku sendiri, salah satu caranya adalah memberi ucapan untuk diriku sendiri :p)

Belum mandi dari pagi


Monday, July 14, 2014

Pemilu Presiden Ini Aku Gagal...

Hai!

Emang rada telat untuk menerbitkan post ini, harusnya dipublish tanggal 9 kemarin supaya momennya pas. Yah, apa daya tanggal 9 waktuku habis untuk siap-siapin kebutuhan pendakian gunung Prau tanggal 10, jadi yaa...baru sempat sekarang deh.

Sebelumnya, aku mau menekankan kalau isi dari postingan ini murni subyektif. Juga, aku ga memasukkan unsur politik atau masalah lampau yang sering banget dikumandangkan di Pilpres kali ini karena aku nggak ngerti apa-apa tentang hal itu. Biarlah aku menulis tentang apa yang aku tau aja, daripada sok tau dan ternyata salah, ya kan kan kan?

Jadi, pemilu Presiden 2014 ini adalah kesempatan pertama kali dalam hidupku untuk menggunakan suara dan memilih pemimpin negara Indonesia tercinta ini. Jujur, aku nggak terlalu tertarik untuk memanfaatkan hak pilihku, bahkan aku berencana untuk tetap datang ke TPS tapi merusak surat suaranya, bikin gambar hati di kertasnya yang gede biar unyu dan anti-mainstream gitu. Ini terjadi karena dari kecil aku udah skeptis duluan sama hal-hal berbau politik, udah jengah banget melihat gimana caranya dia (baca: politik) memporak-porandakan masa kecilku. Aku mikirnya, politik itu kotor dan penuh dengan orang licik. Ya, aku nggak belajar politik memang dan nggak tertarik juga, jadi mohon dikoreksi kalau pandanganku ini sangat dangkal.

Pada Pemilu Legislatif bulan April lalu, aku malah asyik-asyikan tidur di kos disaat orang lain rame-rame berbondong ke TPS (padahal bagian depan kosku dijadiin TPS). Seharusnya aku pulang Klaten untuk mencoblos, tapi aku ogah karena toh aku nggak tau mau milih siapa, kenal sama calegnya aja enggak. Perasaan takut salah pilih dan skeptis selalu muncul, ini karena aku pernah diajak mamaku ke acara yang katanya ibadah tapi ternyata dijadikan alat kampanye sama salah seorang caleg, mana abis itu ada acara bagi-bagi duit yang diembel-embeli "uang transport" pula. BHAH! Pandanganku benar-benar buruk sama caleg-caleg itu dan aku menolak memberikan suaraku untuk mereka.

Selepas Pileg, datanglah Pilpres. Dari sekian banyak promosi, iklan, kampanye sampai acara "menyamar" yang dilakukan para bapak-bapak yang mencalonkan diri sebagai Presiden, nggak ada yang bikin aku tergugah dan merasa harus menggunakan hak pilihku. Toh, orangnya juga itu-ituuu aja, udah ketebak nanti bakal jadi kaya gimana kalau mereka memerintah. Jengah sama orang-orang yang berkali-kali mencalonkan diri sebagai Presiden, rasanya mereka itu haus banget sama jabatan. Padahal, jadi Presiden kan tugasnya nggak segampang tidur di rapat paripurna.

This photo was taken on July 19, 2014 at Ngarsopuro Street, Solo.

Kemudian, sesaat sebelum pendaftaran Calon Presiden dibuka oleh KPU, muncullah sosok yang sering dielu-elukan untuk maju ke kursi kepresidenan. Siapa lagi kalau bukan Jokowi, cah Solo yang sering dicibir karena mukanya "ndeso". Melihat beliau mendeklarasikan diri sebagai Capres, harapan untuk sesuatu yang baru langsung muncul, rasa skepstisku perlahan-lahan menghilang. Alasannya? Simple. Karena aku mengagumi sosok beliau sejak aku nonton pagelaran Solo Batik Carnival 1 di tahun 2008. Aku ceritain secara singkat yah asal mula perasaan kagum terhadap pak Jokowi ini muncul. 

Sunday, June 15, 2014

Mittsommerfest #2: Nonton Raisa Bersama Burung yang Pulang Kandang

Hai hai! 

Lagi napsu-napsunya untuk menulis nih, mumpung nggak ada kerjaan. Sekalian juga sih karena mungkin selama dua minggu ke depan nggak bisa update blog berhubung modemnya dibawa adekku ke Kutoarjo, dia praktek gitu, cuy di salah satu rumah sakit disana.

Kali ini aku mau ceritain pengalaman aku waktu nonton pensinya SMA Kolese De Britto, Mittsommerfest #2. Setelah dua tahun yang lalu aku nonton pensi SMA ini sama temenku yang namanya mbak Panjul karena mas Dody harus ke Pontianak untuk menghadiri pernikahan kakaknya, akhirnya tahun ini aku nonton pensi SMAnya dia, sama dia dan di tempat dimana dia pernah menimba ilmu. Walaupun moment-nya lebih pas yang dua tahun lalu sih sebenarnya, secara gitu guest starnya Endah n Rhesa which is duo favorite kita berdua dan acaranya digelar tanggal 14, sama kaya tanggal kita jadian, mihihiiw!


Seminggu sebelum acara pensi ini aku dan mas Dody udah berencana untuk beli tiket presale seharga Rp 45.000. Waktu lagi makan malam bareng, karena bosan nunggu makanan yang lama banget disajikan aku ngoceh ngalor-ngidul nggak jelas dan pas mataku menangkap figur sumpit di atas meja, aku langsung nyeletuk, "Ayo lomba makan nasi goreng pakai sumpit! Yang kalah nanti harus beliin yang menang tiket nonton Raisa! Yuk yuk!!". If you know mas Dody, dia adalah mahkluk yang sangat jaim dan sok cool, bisa ditebak kan jawaban dia apa? Dia jawab, "Alah opo," yang berarti tolakan. Aku paksa-paksa dia berkali-kali tapi dia tetap menolak. Yaudah deh, aku cari topik bahasan yang lain.

Perjalanan: Turun Puncak Ungaran dan Kembali ke Jogja (End)

Hai hai :D

Udah baca belum cerita perjalanan menuju puncak Ungaran? Kalo belum, silakan baca disini yah :D

Cuplikan post sebelumnya:
"Kyaaaaa rasanya seneeeennngggg buwangggeeeettt!!! Mau teriak tapi saat lihat jam, ups, ternyata udah jam 21:30 aja. Gila! Berangkat jam 1 siang sampai puncaknya hampir tengah malam, cobaa! Kita langsung berdiriin tenda saat itu karena emang udah capek banget. Bentuk tenda kita nggak karuan, yang harusnya guede dan muat 6 orang, ini buat 5 orang aja umpel-umpelan. Setelah tenda berhasil dibuat, para lelaki langsung masak mie instant sedangkan aku bersihin badan dan ganti baju di dalam tenda. Keluar dari tenda aku dibuat terpukau, mereka mencampurkan mie instant rebus rasa ayam bawang, rasa soto ayam dan mie instant goreng ke dalam satu panci dan bumbunya dimasukkin semua ke dalamnya. Hm, lezat sekali :') Berhubung lapar, mie campur aduk itu terasa enaaaaaaakkkkkkkkk bangetttt di lidah juga di perut. Udah kenyang, kita pun bergegas tidur karena emang badannya loyo semua hahahaha :D"

Sekarang, aku mau ceritain pengalaman waktu menikmati pemandangan matahari yang mulai keluar dari peraduannya dan waktu kita berlima turun gunung, juga waktu kita dalam perjalanan balik ke Jogja. Setiap perjalanan pasti menyimpan cerita, dan cerita itu nggak dibangun dalam waktu yang singkat, jadiii....siap-siap untuk scrolling -scrolling terus karena cerita perjalanan ini lumayan panjang :D


Selesai makan, kita tidur berjubelan berlima di dalam tenda yang nggak jelas bentuknya di atas permukaan yang nggak rata. Aku dapat posisi paling pojok, yang paling nyempil karena badanku paling kecil di antara 4 pria itu. Aku membungkus badanku dengan baju tebal, jaket tebal, syal, sarung dan sleeping bag, ga berasa dingin, cuy! *yaiyalah* Cuma, aku ngerasa kasian sama beberapa pendaki yang tidur di luar, mereka tidur  dengan posisi duduk dan hanya berbungkus sleeping bag dari telapak kaki sampai pinggang, sedangkan pinggang ke atas mereka tutupin pake sarung. Gilaaa, kaya apa dinginnya, yah!

Sejujurnya, aku nggak bisa tidur nyenyak saat itu karena pendaki terus berdatangan dan beruntungnya, tepat di sebelah tenda bagian aku tidur tuh ada lahan kosong. Jadilah para pendaki yang baru sampai bikin tenda disitu. Rada was-was waktu mereka masang pasak, takutnya alih-alih nancap ke tanah, pasaknya malah nancap di kepalaku lagi, eewww!


Wednesday, May 21, 2014

Marah-marah; Arogan atau Tegas?

Hai hai!

Disaat seharusnya mengerjakan tugas kuliah, aku malah tergelitik buat ngeblog karena refleksi yang tiba-tiba muncul di kepala. Terinspirasi dari sebuah artikel yang aku baca barusan tentang reaksi Gubernur Jawa Tengah saat memergoki pungli dan langsung keesokan harinya 281 petugas dipanggil untuk dievaluasi. Berlebihan nggak sih reaksinya pak Ganjar ini? Untuk aku pribadi, justru itu reaksi yang tepat untuk menyikapi fenomena pungli. Seandainya beliau santai-santai aja, mungkin pelanggaran pungli nggak akan pernah diusut.

http://www.youtube.com/watch?v=5wGuceoSno0

Semua orang pasti mengenal sosok Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini yang disebut-sebut hobi marah-marah. Beliau nggak ragu untuk marah-marah bahkan gebrak meja saat rapat jika dia menemukan penyimpangan; hal yang harusnya mudah tapi dipersulit. Beberapa orang menganggapnya sebagai tindakan yang kurang beretika, aku pribadi berpendapat justru dia harus melakukan itu supaya nggak dianggap enteng atau bahasa Jawanya digampangke sama pelaku penyimpangan.

http://tribunnews.com

Beberapa waktu yang lalu aku dan temanku pernah kerepotan ngerjain tugas kuliah sampai-sampai kita stress, mana waktu mau konsultasi langsung ke dosennya beliau udah pulang lagi padahal deadline tugas semakin mendekat. Jadilah aku yang hebring ini update status di Twitter biar eksis abis gitu *cih*, nggak disangka tweet yang menggambarkan kelimpunganku dalam mengerjakan tugas ditanggapi oleh seorang dosen dan berujung ditawari konsultasi (ilegal) supaya nggak bingung lagi. Lho, kenapa ilegal? Soalnya beliau bukan dosen pengampu mata kuliah itu, hehe. Singkat cerita, selesai kita konsultasi di rumahnya temanku keheranan, "Nggak nyangka ya, aku kira dia (dosen yang menawari konsultasi ilegal itu) killer ternyata perhatian banget." Ya, gimana engga perhatian, di hari libur nasional beliau mau meluangkan waktunya untuk mendengarkan curhatan galau akademik para mahasiswa gaje ini. Mana sebelumnya beliau minta dikirimin hasil pekerjaan kita dan...kita ngirimnya tengah malam; temanku ngirim jam 12 malam sedangkan aku jam 1 pagi. Bayangkan! Kalo bukan mahasiswanya, mungkin kita udah dijadiin cupcake, hahaha!

Menurut aku, wajar saja kalau dosenku ini memasang aura "pembunuh" dengan tugas yang tiada pernah berhenti setiap minggu dan aturan-aturan sepele tapi ketat yang harus ditaati. Misalnya beliau jadi dosen yang mentoleransi setiap pelanggaran mahasiswa sekecil apapun itu, mungkin mahasiswa akan bersikap seenaknya sendiri di kelasnya.

Melihat sikap pak Ganjar, pak Ahok dan dosenku tersebut, aku berpendapat kalau terkadang, "taring" memang harus diperlihatkan, cuy. Bukan untuk menunjukkan arogansi tapi lebih ke sifat tegas supaya nggak gampang diremehkan orang lain. Arogan dan tegas itu dua kata yang punya arti berbeda lho. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, arti dari kata arogan adalah "mempunyai perasaan superioritas yang dimanifestasikan dalam sikap suka memaksa atau pongah" (2005:66), sedangkan kata tegas memiliki arti "tentu dan pasti (tidak ragu-ragu lagi, tidak samar-samar)" (2005:1155). Dalam menyikapi masalah, sifat arogan ini lebih ke memaksakan kehendaknya pribadi untuk memecahkan masalah; mau itu benar atau salah, pokoknya harus argumen dia yang dipakai. Sedangkan tegas itu lebih mengacu pada menegakkan peraturan yang memang pasti dan sah walaupun itu bertolak belakang dengan opini yang dimiliki. 

Secara pribadi, aku kagum lho sama orang-orang tegas yang tentunya selain tiga tersebut di atas masih banyak bertebaran di dunia ini. Kenapa? Karena mereka berani mengambil keputusan untuk berpegang pada peraturan walaupun banyak desas-desus pencitraan, kejam, galak dan sebagainya beterbangan di sekitar. Buat aku yang masih dalam tahap pendewasaan ini, susah lho untuk cuekin omongan-omongan miring tentang diri sendiri, perlu mental yang kokoh juga telinga yang kuat.

Sifat tegas memang sangat dibutuhkan supaya nggak gampang dianggap enteng sama orang lain, tapi jangan sampai ketegasan itu berubah menjadi arogansi. Alih-alih menegakkan kebenaran, bisa jadi sendirinya nanti yang menyimpang. Maka dari itu, yuk, belajar bersama jadi orang yang tegas :D

Terimakasih sudah membaca :D
Kritik, saran atau komentar sangat diharapkan :D
Take care, GBUs!


Tuesday, May 20, 2014

Menuju Puncak Ungaran

Alohaaa!!

Udah lama aku pengen banget berbagi cerita tentang petualanganku dengan teman-teman sebulan yang lalu, tapi karena aku sedang memasuki fase malas menulis dan didukung oleh kegiatan seabrek, jadilah keinginanku itu tertunda.

Behold my friend, this is going to be a long story...

Tepat pada tanggal 19 April lalu rencana dadakan untuk mendaki gunung Ungaran akhirnya terealisasikan. Awal mula rencana ini muncul saat aku dan mas Dody pamer ke koh Li kalau kita abis jalan-jalan ke Semarang trus mampir ngopi ke Sidomukti yang ada di lereng gunung Ungaran dengan pemandangan keren abiiisss, spontan koh Li langsung bilang, "Mau naik gunungnya sekalian nggak?" Dengan girangnya aku langsung jawab, "Mauu!! AYUUUKKK!!!" Jadilah kita merencanakan tanggal, itinerary, barang-barang yang diperlukan juga rute perjalanan. Awalnya yang fix berangkat itu ada 6 orang, tapi menjelang keberangkatan 2 orang batal ikut. Sehari sebelum berangkat, mas Dody ajak temen SDnya yang langsung menyanggupi ikut berangkat walaupun mendadak. Akhirnya kita berlima; aku, mas Dody, koh Li, Endi (adeknya mas Dody) dan mas Mahesa (temen SDnya mas Dody yang kebetulan waktu SMA dulu sekomunitas bareng aku) berangkat menuju Gunung Ungaran Sabtu pagi. Iya cuy, aku yang paling cantik di antara mereka semua. MUHAHAHAHA *tertawa puas!!!*


Kita janjian kumpul jam 7 pagi sebenarnya, tapi yaa...namanya aja tukang ngaret, kita baru beneran kumpul sekitar jam 8an di kosnya mas Dody. Tentunya biar ga semaput di jalan (lelucon yang selalu dilontarkan orangtuaku karena kejadian itu tuh) kita sarapan dulu, cari yang murah meriah lah namanya juga anak kos. Selesai sarapan kita mampir rumahnya mas Mahesa buat ganti motor soalnya motor dia spionnya cuma satu. Catatan bagi para pengendara motor, biasakan gunakan spion standard yaa gausah dicopot-copot, kalau lepas pasang lagi biar ga disemprit pak polisi :)

Petualangan dimulai! Kita lewat jalan Magelang yang sudah mulai ramai dengan kendaraan bermotor lainnya. Di tengah jalan kita sempat mampir istirahat sebentar di sebuah warung kecil pinggir jalan karena boyok (pinggang) kita pegel. Setelah beberapa kali meneguk air mineral, kita pun melanjutkan perjalanan kita menuju Sidomukti, start point untuk pendakian kita :D Kalo yang kemarin itu aku dan mas Dody ke Sidomuktinya lewat jalur Ungaran, kali ini kita memilih lewat Bandungan biar lebih deket. You know what, ternyata yang kita kesasar di daerah karaokean kemarin itu, kita udah ada di kawasan Bandungan, cuuuyyy!!! Aaaarrrggghh, pantesan aja kebablasan jauh bingit!!


Tuesday, May 13, 2014

New Place to Hangout: Milk Bar!

Hai haaaiii!!!

Belakangan timeline Twitterku lagi rame-ramenya ngomongin tongkrongan baru di Jogja yang bikin aku jadi penasaran pengen nyobain seasyik apa sih tempat nongkrongnya ini? Setelah berhari-hari keponya ditahan karena belum ada waktu lowong, akhirnya tadi malam aku kesampaian juga mengobati rasa penasaranku.

Emang tempat nongkrong apa sih itu?

Jeng jeeeennnggg, MILK BAR!



Dilihat dari namanya aja udah ketahuan kan kalau ini adalah tempat untuk menyusu dengan bahagia. Dengan konsep yang modern dan minimalis, kedai susu berslogan "The Passionate Taste" ini berlokasi di Jl. Magelang KM 6, tepatnya di kawasan Jogja Paradise Foodcourt, seberangnya The Rich Hotel dan MMTC. Ruangannya lumayan kecil dan agak sempit karena berisi 5 meja bundar plus kursi-kursinya, tapi jangan khawatir kalo gasuka tempat yang sempit-sempit karena di luar disediakan juga beberapa meja bundar berpayung merah.

Milk Bar menyediakan berbagai menu milkshake yang diracik sedemikian rupa sehingga rasanya pas (nggak kurang, nggak lebih). Trus apa dong bedanya sama tempat nongkrong berbasis susu yang lain? Bedanya adalah, disini ada es krim yang terbuat dari cake, cuy! Nah lho, gimana ya rasanyaa?


Saturday, May 10, 2014

Meet Our New Family Member: Bona :D

Haihai!

Aku kembali lagi setelah bulan lalu gagal mengerjakan 30 Days Blogging Challenge. Awalnya semua berjalan lancar sih, trus jadi tersendat karena aku mendaki gunung Ungaran kemarin, otomatis nulisnya jadi bolong 2 hari dan akhirnya keterusan deh! Rencana jangka panjang, aku mau coba lagi tantangan 30 hari menulis ini, siapa tau bisa selesai sampai akhir. Lumayan lho, karena tantangan kemarin aku terlatih untuk nggak malas-malasan dalam menulis. Contohnya aja sekarang, aku ngeblog sambil nungguin peserta kompetisi Poem Reading bikin puisi. Oya, jurusanku sedang mengadakan rangkaian acara kompetisi dan festival bertajuk ELCOMFEST. Untuk tahun ini, peserta kompetisi akademik yang meliputi Poem Reading dan Story Telling dalam Bahasa Inggris adalah pelajar se-DIY. Hari ini adalah hari kedua untuk kompetisi akademik Poem Reading dan para pesertanya diminta untuk membuat puisi di laboratoriun komputer. Daripada nganggur nungguin peserta, mending ngeblog dong :p

Beberapa minggu yang lalu, keluargaku kedatangan anggota baru. Dia masih kecil, cowok, umurnya sekitar...ya 2 atau 3 bulanan gitu. Lucuuu banget, gendut dan makannya banyak.

Perkenalkan, Bona!



Tuesday, May 6, 2014

Haruskah Tangan Menadah Dibudidaya?

Sudah terlalu sering aku dikatain, dipelototin dan dibentak-bentak karena aku menolak menyisihkan sebagian kecil uangku untuk pengemis. Beberapa mungkin akan menilai aku sebagai orang yang kikir dan pelit, well, let me tell you the reason behind it.

Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/23/melihat-pengemis-di-tanah-suci-576034.html
Malam ini waktu lagi makan sama pacar di lesehan di bawah flyover Janti, ada seorang gadis muda dengan tubuh proporsional dan pakaian pantas (nggak kucel, kumuh, kusam ataupun lusuh) menghampiri dan menyodorkan amplop bertuliskan "Mohon bantuan..." kemudian ngeloyor pergi. Pacar dan aku sama sekali nggak bergeming, amplop pun dibiarkan di lantai saja, ya kita lagi enak-enak makan pakai tangan gitu, lho. Lalu si gadis pengemis ini datang lagi, pacar langsung menyodorkan amplop yang kosong. Bukannya langsung pergi, eh si gadis pengemis ini merayu-rayu pacarku minta duit padahal si mas Dody udah nolak berkali-kali, saking jengkelnya aku langsung melambaikan tanganku tanda menolak. Tau gak, si gadis itu pergi sambil melotot ke arahku!

Nggak berapa lama, di ujung jalan ada seorang ibu menggandeng anaknya yang sedang menenteng gelas plastik bekas berisi recehan uang. Benar saja feelingku, ibu dan anak ini menghampiri aku dan pacar, yang bikin nggak habis pikir, ibunya ini membimbing anaknya untuk menyodorkan gelas plastik itu ke hadapanku. Dengan tegas tapi sopan aku dan pacar bilang, "Nggak, dek." Ibu dan anak ini langsung pergi mencari lapak lain. Beberapa menit kemudian, ada anak kecil usia 3 tahun yang nempel-nempel punggung pacarku dari belakang, awalnya aku pikir dia anak empunya warung, lho. Guess what, si anak ini ternyata membawa gelas plastik bekas yang telah terisi rupiah dan dia mondar-mandir di jalan sendirian! Emosiku mendidih saat itu, aku nggak habis pikir, orangtuanya tuh kemana? Apa motivasi orangtuanya bikin anak kalo cuma di-ler gitu aja di jalanan??

Sunday, April 27, 2014

#Challenge27: The LORD is My Shepherd

Challenge 27: A quote you try to live by

Hai hai!

Belakangan ini, ada satu kutipan dari Kitab Suci yang selalu terngiang di pikiran aku saat aku khawatir, isi kutipannya adalah sebagai berikut:

"The LORD is my shepherd; I shall not want."
     - Psalms 23:1 
"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku."
     - Mazmur 23:1
(http://hopeathomeblog.blogspot.com/2012/07/god-is-speaking-to-you.html)
Setiap aku membaca dan mengingat ayat ini tuh pasti merasa seperti ditenangkan gitu. Untuk aku, terjemahan dalam Bahasa Inggris punya arti yang lebih dalam daripada terjemahan Bahasa Indonesia. Dalam King James Version tertulis "...I shall not want", buat aku artinya lebih daripada "...takkan kekurangan aku." Yang aku tangkap dari ayat ini; disamping Tuhan nggak akan kekurangan aku, aku juga nggak perlu banyak nuntut dan pengen ini-itu karena Dia gembalaku, Dia yang menentukan jalanku, menyertaiku saat berjalan, menjamin keselamatanku dan menjaga aku supaya nggak terjun ke jurang. Lewat ayat ini aku merasakan sangaaaaattttt dicintai dan perasaan dicintai itulah yang sanggup membuatku tenang di dalam kekhawatiran.

Memang nggak mudah untuk mempraktekkan ayat ini di dalam kehidupanku pribadi sehari-hari. Untuk menjadi 'seekor domba' yang patuh dan taat sama Gembalanya itu susah sekali. Aku punya keinginan-keinginanku yang sangat ingin aku wujudkan, tapi di lain hal beberapa bertolak belakang dengan kehendak Gembalaku. Saat merasa kecewa dan dongkol karena keinginan-keinginan itu nggak keturutan, kadang aku masih suka kaya protes sama Tuhan gitu, kenapa kok kaya gini? Kenapa yang aku rencanain dan siapin nggak berjalan sesuai keinginan? Sekarang aku masih belajar sih untuk hidup sesuai dengan kutipan ayat Alkitab di atas, untuk jadi 'domba' yang nggak kebanyakan nuntut. Karena aku punya Dia sebagai Gembala, "I shall not want" ga perlu nuntut atau minta ini-itu, harusnya aku cuma nurut aja sama 'Sang Majikan' dan berserah sepenuhnya sama Dia. Susah cuy, butuh waktu seumur hidup sepertinya untuk belajar mengaplikasikan ayat ini ke dalam kehidupan karena jujur, aku tuh susah menahan hasrat untuk memuaskan diri sendiri.

Terimakasih sudah membaca,
take care and God bless us!

Saturday, April 26, 2014

#Challenge26: Things I Like & Dislike About Myself

Challenge 26: Things you like and dislike about yourself

Aloha!

Sebelumnya mau minta maaf sama para pembaca blogku yang ngikutin 'tantangan 30 hari menulis' karena aku udah bolong challengenya selama 5 hari. Semuanya disebabkan oleh kemalasanku sendiri, jadi faktor-faktor lain (flu, kecapekan, laptop dipinjam) cuma jadi faktor pendukung aja. Setelah berpikir seharian dan mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya aku memutuskan untuk membiarkan aja 5 hari itu bolong dan langsung melanjutkan ke hari ini which is challenge ke-26. Pertimbangannya adalah, kalau aku nekat isi 5 hari kekosongan itu dalam 1 hari, berarti aku harus merangkap 5 artikel yang seharusnya ditulis selama 5 hari ke dalam 1 hari. Menurutku, ini akan mengurangi esensi dari 'tantangan 30 hari menulis' karena artikel-artikel itu akan terlihat seperti artikel biasa, bukan lagi artikel tantangan yang ditunggu-tunggu setiap harinya. Alasan yang sama juga menyebabkan aku memilih untuk lompat ke tantangan 26 daripada melanjutkan tantangan ke-21. Topik-topik dari 5 hari yang belum aku elaborasi itu akan aku simpan dan jadikan bahan tulisan kalau lagi stuck nggak ada ide nulis, pastinya terpisah dari embel-embel 'tantangan 30 hari menulis' :D

Hokey, back to the topic! Namanya manusia yah, belum sempurna kaya Tuhan, pastilah punya beberapa atau bahkan, banyak kejelekan di dalam dirinya. Aku akui, aku punya banyak kejelekan di dalam diriku ini, beberapa diantaranya aku sadari dan jujur, aku bisa jadi sebel banget sama diriku sendiri tiap kali kejelekan ini muncul.

Kejelekan pertama yang sudah aku miliki dari kecil adalah kebiasaan jelek menggigiti kuku jari tangan. Punya kuku jari yang cantik dan lentik itu adalah suatu hal yang hampir mustahil untuk aku dulu, pernah aku panjangkan kukuku tapi nggak berlangsung lama karena kukunya rapuh dan aku kembali lagi ke kebiasaanku ini. Nggak jarang jari tanganku berdarah karena nggak sengaja merobek kulit yang menempel sama kukunya. Sekarang Puji Tuhan aku sudah berhasil mengendalikan kebiasaan buruk ini karena aku tertarik pengen kutekan dan belajar nail art. Sayangnya, kebiasaan jeleknya beralih dari tangan ke kaki. Bukan, aku bukan gigit-gigitin kuku kaki gitu, tapi kuku kakinya aku catel-catelin pakai kuku jari tangan. Justru kebiasaan suka catelin kuku ini lebih parah daripada gigitin, sekarang kuku jari kakiku ini jadi jeleeekkk banget, sampai nggak PD buat pakai alas kaki yang terbuka kalau lagi jalan-jalan atau ke kampus.


Friday, April 25, 2014

#Challenge20: Things I am Afraid of

Challenge 20: Your fears

Haihai!

Namanya juga manusia yah, masih banyak kesalahan dan ketidak-sempurnaannya, jadi wajar aja kalau punya rasa takut. Aku juga gitu, aku bahkan punya satu ketakutan berlebihan, sampai-sampai orang di dekatku kadang jengkel karena kalo udah takut aku lebay banget.

(http://netmind2011.blogspot.com/2012/01/easy-way-to-control-panic-attacks.html)

#Challenge19: My Wishlist

Challenge 19: Five items you lust after

Alohaaa!

Sebelumnya, maaf yaa bagi yang sudah menunggu tulisanku selama beberapa hari ini. Awalnya aku memang sengaja mbolos nulis karena mendaki gunung Ungaran tanggal 19 dan 20 April lalu. Rencana sih untuk challenge 19 dan 20-nya mau aku kerjain langsung semuanya sebelum muncak jadi aku ga perlu punya PR lagi, eh apa daya aku gabisa melaksanakan rencana itu. Tulisan ini sebenarnya aku buat tanggal 21 April itu, tapi urung aku terbitkan ke blog karena mikirnya mau sekalian ceritain pengalaman naik gunung kemarin. Karena bolos sekali, jadilah keterusan bolos nulisnya sampai berhari-hari. Mumpung lagi selo dan nggak bisa tidur, jadi aku post aja challenge 19 dan 20 hari ini, yang lainnya (semoga bisa) nyusul nanti malam :D

Mungkin beberapa orang kalo denger/baca kata lust bakal muncul bayangan tentang nafsu di pikirannya. Disini, aku nggak ngomongin tentang nafsu, birahi, seks dan kawan-kawannya ya, cuy. Konteks "lust" disini adalah barang-barang yang sangaaattt aku pengenin dan bakal aku borong langsung sekarang juga kalo tiba-tiba duit 1 milyar rupiah jatoh dari langit ke pangkuanku, ya bisa dibilang semacam wishlist (daftar keinginan) gitu lah :D


Friday, April 18, 2014

#Challenge18: Gila Belanja

Challenge 18: A problem you have had

Alohaaa!

Sebagai seorang cewek yang sedang dalam tahap menuju pendewasaam, wajar dong kalau aku menghadapi berbagai masalah pelik dalam hidup. Salah satu masalah yang berulang kali terjadi dalam masa pendewasaanku ini adalah masalah saat belanja. Come on, adakah cewek yang nggak suka belanja? Kalau nggak suka nyalon mungkin ada, tapi kalau belanja? We all need shopping, aren't we?

(http://connect.chicklitclub.com/wp/2013/01/14/frompagetobigscreen/isla-fisherin-confessions-of-a-shopaholic/)

Thursday, April 17, 2014

#Challenge17: I Love My Forehead and My Eyebrows!

Challenge 17: Something that you're proud of

Hai hai!

Selamat berlibur bagi yang udah mulai libur paskah! :D Hari ini adalah hari pertama jeda paskah di universitasku yang berlangsung sampai tanggal 21 nanti. Wacananya sih, aku mau pakai seharian ini untuk mengerjakan tugas dan merapel postingan blog untuk 3 hari ke depan karena tanggal 19-20 itu aku ada acara yang sangat nggak memungkinkan untuk terhubung ke internet, jadi nggak bisa ngeblog deh. Tapi, wacana hanyalah wacana, seharian ini tadi aku malah tidur-tiduran, memupuk rasa malas.

Anyway, jujur aku adalah seseorang yang sering minder sama fisik aku, terutama di bagian wajah. Walaupun aku nyaman dengan badanku ini, tapi kadang aku ngerasa ga nyaman sama wajahku sendiri karena merasa nggak cantik. Aku merasa minder kaya gini karena dari kecil aku sering dapat ejekan yang membandingkan kecantikanku sama adekku. Nggak jarang orang bilang, "Ter, adekmu cantik kok kamu jelek?" Memang beberapa maksudnya bercanda, tapi yang namanya manusia, siapa sih yang suka dibanding-bandingin?

Belakangan saat kuliah, aku mulai menyadari kalau aku punya kecantikkanku sendiri. Rasa minder memang masih sering datang, tapi saat aku bercermin dan memperhatikan dua hal di wajahku, rasa minder itu perlahan menghilang.



Wednesday, April 16, 2014

#Challenge16: Seandainya Aku...Kate Middleton

Challenge 16: Something you always think "what if" about

Aloohhaaaa!

Setelah kemarin kehilangan nafsu untuk menulis, malam ini aku nafsu lagi karena akhirnya aku bisa memberdayakan imajinasiku untuk topik ini. Sebenarnya, tantangannya itu disuruh nulis tentang sesuatu yang selalu aku bayangin "seandainya", berhubung imajinasiku ini seringnya datang dan pergi lalu hilang begitu saja, jadi aku mau nulis imajinasi yang datang saat nulis sekarang ajah ya (bukan yang selalu muncul di pikiranku).

(http://stuffkit.com/beautiful-example-of-imagination-wallpapers.htm)

Tuesday, April 15, 2014

#Challenge15: I'm an Archer

Challenge 15: Your zodiak/horoscope, do you think it fits your personality?

Haaaaiii!!

Mulai memasuki zona malas menulis nih karena udah memasuki pertengahan bulan. Gairah untuk melanjutkan tantangan ini mulai memudar. Ga kaya dibayangkan pas awal-awal baca listnya, rasanya pas belum mulai gampang tapi ternyata pas dijalani...lumayan susah juga ternyata.


Anyway, hari ini aku harus memberi tahu dunia lewat blogku ini tentang zodiakku dan bagaimana zodiak ini mempengaruhi kepribadian aku. Well, karena aku lahir pada tanggal 15 Desember, aku masuk ke kategori zodiak Sagitarius (23 Nov - 21 Dec). Menurutku, sifat dan kepribadianku memang sesuai dengan zodiak pemanah ini. Penasaran kenapa? Lihat aja sifat positif dan negatif zodiak Sagitarius dan relasinya dengan kepribadianku di bawah ini:

Monday, April 14, 2014

#Challenge14: (Sok-sokan) OOTD

Challenge 14: What you wore today

Alohaaa! :D

Sok-sokan jadi ala-ala fashion blogger dulu hari ini. Aslinya, aku bukan orang yang begitu peduli sama penampilan. Aku bisa pakai baju apa aja asalkan nyaman, warnanya aku suka dan modelnya sesuai sama badanku. Merk itu faktor kesekian karena menurutku nggak ada gunanya beli baju mahal-mahal tapi makenya nggak nyaman, mending beli baju di pasar tapi nyaman dipake dan cocok di badan. Aku punya lho atasan tanpa lengan gitu, Mamaku beli di pasar harganya cuma Rp 10.000 satu dan itu tuh nyamaaaaaaan banget dipakenya, adem di kulit dan ringan juga bahannya. Top deh!

Pernah lho, aku sok-sokan stylish gitu ikutin gaya orang di majalah dan hasilnya jadi keliatan norak di aku. Sejak itu aku berpakaian sesuka dan senyamanku aja, dengan tentunya menyesuaikan situasi, kondisi dan tempat juga.

Hari ini hariku nggak jauh-jauh dari kampus. Kuliah dari jam 7-9 pagi, trus lanjut rapat jam 1 siang sampai jam 3 sore. Beruntungnya, di fakultas tempatku belajar itu nggak terlalu ketat aturan berpakaiannya, mahasiswa boleh pakai kaos dan celana robek-robek ke kampus. Walaupun begitu, harus tau diri juga sih, jangan mentang-mentang bebas berpakaian trus ke kampus gayanya kaya mau ke mall. Memang sih bakal jadi pusat perhatian, bukan hanya mahasiswa tapi dosen juga (baca: jadi bahan omongan). Hehehehe :p So, inilah outfit yang aku pakai hari ini :D


Sunday, April 13, 2014

#Challenge13: Yes, I'm tiny and I love it!

Challenge 13: Your opinion about your body and how comfortable you are with it

Holllaaaaa :D

Selama hidup aku sudah kenyang sama ejekan macam, "Kamu cacingan, ya?" "Pasti nggak suka makan, ya?" bahkan ada yang paling parah, "Kamu nggak anoreksia, kan?" PUHLEASE! Kurus bukan berarti punya penyakit dan diet setiap saat, cuy.


Menurutku, tubuh yang aku miliki sekarang ini adalah tubuh terbaik dan sesuai untuk aku. Badanku memang kurus banget, hampir rata kaya triplek kalau dilihat dari depan, bahkan kalau misalnya rambutku ini dipotong cepak kaya cowok, orang bakal mikir aku cowok beneran karena dadanya rata. Coba deh, hal paling pertama yang digunakan untuk menandakan gender seseorang waktu bingung itu apa? Kalau aku sih dadanya diikuti dengan jakun, hehe!


Saturday, April 12, 2014

#Challenge12: 5 Cowok Unyu Nan Menarik (Versi Eschilla)

Challenge 12: Five guys whom I find attractive

Haaaiiii! :D

Another awkward topic yang mau nggak mau harus aku tulis, walaupun pengen rasanya ganti topik yang seenggaknya rada penting untuk dibahas. Anyway, inilah 5 laki-laki yang menurutku menarik. Kecuali nomor 1, apa yang aku tulis disini agak nggak akurat karena aku bingung laki-laki yang menarik selain mas Dody tuh siapa aja. Banyak sih kalo liat artis gitu trus nyeletuk, "Ih, ganteng banget sih!" tapi trus setelah itu udah lupa. Jadi, mohon maaf kalau post yang ini ngawur dan nggak penting sama sekali :B

1. Domas Dody Hananto


Siapa dia?
    Dia adalah seorang sahabat, kakak, partner jalan-jalan sekaligus pacarku.
Alasannya?
  Karena dia memiliki 5 kriteria yang mampu membuat hatiku ketar-ketir *cie gitu* Selain itu, dibalik kediamannya dia ada banyak hal yang membuatku kagum, misalnya dia yang jago main bass dan gitar, sikap yang dewasa dan punya pandangan ke depan. Hal-hal itu nggak bisa dilihat dari fisiknya dia, tapi harus mengenal dan menggali-gali dia dulu sampai akhirnya bisa nemu hal-hal itu.


2. Austin Butler
(http://thesource.com/2014/03/17/her-source-mancrushmonday-austin-butler/)

Siapa dia?
    Aktor serial drama The Carrie's Diaries, pacarnya Vanessa Hudgens
Alasannya?
    Mukanya tuh muka berandalan yang memikat gitu. Hahaha :D


3. Baek Seung Jo

(http://letmee2share.blogspot.com/2011_01_01_archive.html)

Siapa dia?
     Karakter utama di drama Korea Playful Kiss.
Alasannya?
     Dia tuh diem, dingin, jutek gitu tapi dibalik kediamannya tuh ada sesuatu yang dia sembunyiin. Lucu bin geregetan aja gitu liat perlakuan dia ke Oh Ha Ni di drama Korea ini. Hohoho.


4. Adam Levine

(http://fashionandpopculturemagic.blogspot.com/2012/11/adam-levine-road-to-stardom.html)

Siapa dia?
     Vocalis Maroon 5, Sexiest Guy on Earth 2013
Alasannya?
      Wanita mana bisa mendustakan aura seksi yang terpancar dari abang Adam ini? Ha?? HAAA??? *abaikan*


5. Private

(http://www.ytv.com/shows/63/penguins-of-madagascar-the/characters/57/private.aspx)


Siapa dia?
     Salah satu anggota komplotan Penguin di film Madagascar.
Alasannya?
     Lucuuuu bangeetttt, ngegemesin dan dia itu bloon-bloon gitu. Bikin pengen ngisengin dia gitu, pasti asik tuh! Hahahaha *evil grin*

Hahaha, maapkeun ya postingan saya hari ini nggak jelas banget. Terimakasiiihh mau menyempatkan waktunya untuk membaca :D

take care, God bless us

Friday, April 11, 2014

#Challenge11: My Family and What We Had Been Through

Challenge 11: Your family

Disclaimer: Disini, aku sama sekali nggak bermaksud untuk menjelek-jelekkan pribadi atau bahkan menyebarkan fitnah. Apa yang aku ceritakan disini murni terjadi dan dialami oleh keluargaku.

Haihai!

Berbicara tentang keluarga itu akan menghasilkan sebuah cerita panjang yang berliku dan mungkin membuat beberapa orang tercengang. Sebelumnya, izinkan aku bercerita panjang lebar tentang keluargaku serta sebuah hal luar biasa yang pernah kami alami dan hadapi bersama.


Mama dan Papaku memulai bahtera keluarga pada tanggal 18 November 1992. Saat itu Papaku berprofesi sebagai Pendeta dan Gembala sebuah gereja kecil di perkampungan pinggiran kota Sragen, jadi setelah menikah orangtuaku menetap di Saradan, Sragen. Orangtuaku nggak membangun bahtera rumah tangga dalam keadaan berkecukupan, cuy. Saat itu rumah dan gereja hanya berdindingkan anyaman bambu, karena masih dalam masa perintisan tentu saja orangtuaku belum punya cukup modal untuk membangun gereja yang besar dan permanen. Setelah hampir setahun menikah, barulah orangtuaku diberi berkat dan kesempatan untuk membangun gereja dan rumah tinggal permanen. Pembangunan berlangsung pas Mamaku memasuki trimester ketiga kehamilan pertamanya, karena tenaga kerja terbatas jadilah Mamaku bantu angkat-angkat bata walaupun perutnya sudah besar.


Thursday, April 10, 2014

#Challenge10: 10 Lagu Pembangkit Semangat

Challenge 10: Ten favorite motivational songs.

Haihai!

Hari ini topiknya aku modifikasi sedikit karena topik aslinya rada kurang 'menggigit. Topik aslinya adalah dengerin lagu secara acak trus 10 lagu pertamanya ditulis disini. Aku pikir-pikir lagi, njuk ngopo (terus kenapa) kalo aku udah nulis 10 lagu itu? Setelah dipikir-pikir lagi, akhirnya aku memutuskan untuk mengedit topiknya saja. Hoho!

Tiap orang itu pasti punya titik dalam kehidupan dimana dia bakal jatuh, kehilangan semangat dan putus asa. Disaat-saat seperti itu tentunya seseorang butuh penolong agar dia bisa bangkit kembali. Banyak hal bisa jadi penolong atau pembangkit saat terpuruk, diantaranya teman, keluarga, pacar dan...musik.


Taukah kamu kalau musik itu mampu membuat kamu merasa nyaman? Menurut sebuah artikel di Psyblog, musik akan memberikan rasa nyaman terlebih terhadap seseorang yang dengan mudah menerima pengalaman baru. Saat sedang putus asa, biasanya seseorang akan mencari kenyamanan supaya dia bisa tenang, nggak heran dong kalau musik bisa dijadikan pembangkit semangat.

Wednesday, April 9, 2014

#Challenge9: Bukan Sekedar Gelar

Challenge 9: How important do you think education is?

Haihai! :D

Siapa sih yang nggak pernah merasakan proses belajar selama hidupnya? Bahkan dari bayi manusia sudah merasakannya, lho! Misal: berdiri, nggak mungkin baru lahir langsung bisa berdiri, pasti belajar dulu.

Buat aku, pendidikan itu salah satu komponen utama dan terpenting di dalam hidup. Nggak melulu harus masuk ke instansi formal untuk mengecap pendidikan, nggak harus juga punya gelar sampai sepanjang kereta untuk belajar. Belajar itu bisa dari apa saja, siapa saja, dimana saja dan kapan saja, kok. Dari seorang nelayan bisa belajar bagaimana caranya bersinergi dengan alam tanpa merusaknya, dari seorang anak kecil bisa belajar ketulusan dalam memberi. Apapun, siapapun bisa dijadikan guru (kalimat yang sudah sangat klise).

gambar disadur dari: http://dena-a--fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-66714-Umum-Kenapa%20Butuh%20Gelar%20Sarjana.html
Seperti yang aku bilang tadi, nggak perlu nunggu gelar dulu untuk belajar. Terkadang, orang yang gelarnya berderet-deret itu nggak terpelajar, lho. Dalam institusi pendidikan, menurutku yang terpenting adalah proses karena pada perjalanan untuk mencapai hasil itulah pembelajaran berlangsung. Proses itu pilihan sebenarnya, bisa diambil bisa tidak, kalau tidak mau merasakan prosesnya, ya jadilah seorang bergelar tinggi yang tidak berpendidikan.

Tuesday, April 8, 2014

#Challenge8: Ditraktir Mujur, Perutpun Makmur

Challenge 8: What you ate today

Haihai! :D

Apa yang aku alami hari ini tuh paaas banget sama tema tantangannya. Girang waktu tau tantangan hari ini tentang makanan karena aku nggak harus memeras otak untuk mengembalikan memori atau merefleksikan sesuatu. Sihiy! *Emang dasar pemalas*


Kebetulan kakak sepupuku dari Kalimantan main ke Jogja selama 2 hari. Dia ambil program kursus gitu di Kampung Inggris, Kediri. Kebetulan dia lagi ada jeda beberapa hari sebelum dia ambil program lagi, jadilah waktunya dia pake untuk jalan-jalan ke Jogja. Sebelumnya, kakakku ini sempat kerja di sebuah perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Tengah selama hampir 2,5 tahun, kemudian dia memutuskan untuk resign karena ingin berkembang dengan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya di Kampung Inggris.

Selama kerja di perusahaan tambang itu, kakakku punya bos yang asik banget (menurut cerita dan foto-foto yang dia tunjukkin), dia sampai anggap bosnya itu seperti kakak sendiri karena jarak umurnya nggak terlalu beda jauh. Nah, bosnya kakakku ini sudah berkeluarga, istri dan anak-anaknya menetap di Jogja. Tau kalau kakakku sedang di Jogja, si bosnya ini menghubungi istrinya supaya ajak jalan kakakku. Setelah janjian, diputuskanlah untuk jalan siang tadi sama istri bosnya. Kakakku belum pernah ketemu sama istri bosnya ini, jadi dia ngajak aku supaya nggak terlalu "krik-krik".

Monday, April 7, 2014

#Challenge7: Pencet Klakson Sampe Jebol!

Challenge 7: Five pet peeves

Haihai!
Kalau kamu mikir tantangan hari ini ada hubungannya sama binatang peliharaan karena ada kata "pet"-nya, kamu salah, cuy tapi kamu bukan satu-satunya orang yg berpikiran kaya gitu kok. Si penulis inih juga awalnya mikir bakal nulis tentang 5 hewan yang ditakuti, tapi setelah buka kamus baru ngeh pet peeves itu apa. Hahahaha *tutupin muka pake baskom*

Apa tuh pet peeves?

Menurut Merriam-Webster Mobile Dictionary, pet peeve adalah sesuatu yang terus-terusan bikin kamu ngomel, protes dan komplain. Jadi nggak ada hubungannya sama sekali ternyata sama binatang. Hehe :B


Sunday, April 6, 2014

#Challenge6: Kreativitas Itu (Harusnya Nggak) Terbatas

Challenge 6: Your views on mainstream music.

Haihai! :D

Sebenarnya aku ini bukan anak musik yang gaul gitu. Jujur, referensi musikku dikit banget, I listen to whatever music I like jadi walaupun misalnya musik A lagi ngetren dan semua orang dengar musik itu, kalau aku nggak suka ya aku nggak mau dengar. Sumber referensi musikku dulu itu radio, waktu jaman SMP aku udah ngerasa gaul banget karena saat teman-temanku dengerin Kangen Band aku lebih milih buat dengerin d'Cinnamons. Apakah itu berarti selera musikku bagus? Ah, nggak juga. Gini-gini aku pernah simpan lagu-lagu ST12 di hape waktu SMA :'D

Eh, bentar, sebelum membahas tentang musik mainstream, sebenarnya udah pada tau belum sih definisi dari kata mainstream? Menurut Oxford Advanced Learner's Dictionary, mainstream adalah suatu anggapan, perilaku dan/atau selera mayoritas masyarakat yang pada akhirnya dianggap lazim atau biasa. Bisa dibilang musik mainstream itu mengikuti selera masyarakat.


Saturday, April 5, 2014

#Challenge5: What I Wanna Say to My X

Challenge 5: Things you want to say to an ex.

Haihai!

Mikir beribu kali buat memenuhi tantangan hari ini karena aku paling males buat bahas mantan. Kenapa? Karena isinya tuh bakal penuh dengan amarah dan skeptis sama lelaki. Nggak perlu lah diceritain kisahnya gimana daripada tulisannya nanti malah beralih jadi curahan hati.

Terhitung aku pernah pacaran 4 kali yang mana satu diantaranya nggak bisa dibilang pacaran juga. Pertama kali pacaran itu kelas 3 SMP dan hanya berlangsung selama 4 hari, itupun belum pernah ngobrol langsung berdua. Bocah banget emang. Pacaran kedua kali itu kelas 1 SMA waktu aku sekolah di Kalimantan Selatan dan hanya berlangsung selama 1 bulan karena aku mau balik ke Jawa. Ketiga kalinya pacaran itu waktu kelas 1 SMA di Jawa, lumayan awet karena bertahan sampai aku kelas 3 sebelum ujian nasional. Keempat kalinya pacaran waktu kuliah di semester pertama sama seorang kakak tingkat, dan hubungannya berlangsung dari tahun 2011 sampai sekarang dan (semoga) ke depannya tetep awet dan langgeng. Amin!

Sejak kelulusan SMA, aku dan mantanku yang terakhir (sebelum aku pacaran sama mas Dody) nggak pernah ketemu lagi. Aku pribadi juga nggak pernah berencana buat ketemu lagi sama dia, tapi kalau memang nanti ketemu atau papasan di jalan, sepertinya ini yang bakal aku bilang ke dia.



Friday, April 4, 2014

#Challenge4: Tertarik Kitab Blirik

Challenge 4: Bullet your whole day.

Hai hai!

Tantangan hari adalah menjabarkan kegiatan yang aku lakuin mulai dari berawal sampai berakhirnya hari ini. Aku coba mencatat semua yang aku lakuin hari ini lengkap dengan jam dan menitnya di aplikasi memo yang terpasang di hpku. Pas awal-awal sih teliti banget sampai menit-menitnya dihitungin, tapi seiring berjalannya hari jadi sering kelupaan buat nyatetinnya, jadi harap maklum karena beberapa ada yang nggak akurat penghitungan waktunya. Berhubung hari ini berawal saat aku masih melek, jadi aku mulai penjabaran kegiatanku ini dari pukul 00:00 WIB.




Thursday, April 3, 2014

#Challenge 3: Carpe Diem Learned From "Before I Fall"

Third day's challenge: A book you love.

Hai hai!

Hampir aja lupa buat nulis tantang ketiga ini! Oke, tantangan untuk hari ini adalah menulis tentang buku favorit, satu aja. Banyak buku yang udah aku baca dan aku suka, mayoritas sih novel-novel drama remaja yang penuh dengan bumbu manis nan romantis gitu. Kalau disuruh milih satu, untuk saat ini buku favoritku adalah novel remaja berjudul Before I Fall karangan penulis Amerika, Lauren Oliver.



Buku ini menceritakan tentang seorang gadis populer bernama Samantha Kingston yang mendapatkan kesempatan untuk mengulang hari kematiannya sebanyak 7 kali. Selama mengulang-ulang hari kematiannya ini, dia merasakan berbagai hal berbeda yang nggak pernah dia rasakan sebelumnya. Yang sebelumnya dia selalu diterima dalam bergaul, dia merasakan rasanya ditolak. Yang biasanya makan di kantin semeja sama anak-anak populer lainnya, dia merasakan makan di dalam toilet layaknya anak terkucilkan. Setelah enam kali mengulang hari kematiannya, akhirnya pada hari ketujuh perjalanannya benar-benar berakhir saat dia menyelamatkan seseorang yang nggak pernah dia pikirkan sebelumnya.

Yang bikin aku suka sama buku ini adalah setelah selesai baca, tanpa sadar aku perlahan belajar untuk memanfaatkan waktu yang aku punya sekarang. Aku nggak tahu kapan aku akan 'dipanggil', aku juga nggak akan mungkin mendapatkan kesempatan untuk mengulang hari kematianku selama 7 hari dan memperbaiki semua kesalahanku, jadi aku belajar untuk benar-benar memanfaatkan waktuku sebaik-baiknya. Aku mulai belajar untuk pede dan nggak malu dianggap aneh, karena pikirku saat aku udah nggak ada nanti orang-orang justru akan mengenang aku melalui keanehan yang nggak bisa ditemui di orang lain, selain aku tentunya. Aku juga belajar untuk mengekspresikan perhatian dan sayangku sama orangtua tanpa malu-malu lagi karena aku takut nggak bisa mengekspresikannya lagi di lain waktu. Memang hidup harus optimis, tapi aku kan nggak tau masa berlaku ku di dunia ini sampai kapan. Lewat buku ini, aku mengerti kalau waktu harus dimanfaatkan dengan baik supaya nantinya manusia nggak pergi dengan penyesalan. Selagi ada waktu, nikmati aja apa yang bisa  dilakukan selama berada di dunia ini. Mumpung dikasih kesempatan, hajar aja sekalian. Mumpung bisa milih, kenapa harus tenggelam dalam kesedihan kalau bisa bangkit dan bahagia? Kalo ngikutin istilah yang sempat happening banget beberapa waktu lalu tuh YOLO, you only live once. Live your life so you'll not leave in regret.

Nah, itu buku yang aku suka dan alasanku kenapa bisa suka sama buku itu. Kalau kamu, buku yang kamu suka apa? Trus kenapa kok bisa suka buku itu? Bagiin di komentar dong, atau bikin post sendiri aja di blog kamu, jangan lupa cantumin link biar aku bisa baca dan kita bisa saling berbagi :D

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca :D

Take care, God bless us!

Wednesday, April 2, 2014

#Challenge 2: Kepo!

Hai hai :D

Butuh waktu lama buat aku mengerti maksud dari #Challenge nomor 2 yang berbunyi "Something you feel strongly about" ini, sampai-sampai aku buka google buat referensi. Ternyata oh ternyata, yang dimaksud adalah keprihatinanku terhadap sesuatu.



Sejak munculnya kata "kepo", aku adalah orang yang sering banget dijuluki "kepo" sama teman-temanku karena selalu pengen tau apa yang terjadi sama mereka. Dulunya, sebelum kata itu terbentuk, aku nggak pernah lho dikatain "kepo", malah seringnya aku dan teman-teman sharing masalah masing-masing siapa tau bisa saling bantu atau sekedar jadi pendengar yang baik. Jujur, setelah sering dikatain "kepo" aku jadi malas tanya-tanya sama seseorang karena takut itu bisa melanggar privasi dia. Dari apa yang terjadi ini, aku mikir, jangan-jangan nanti orang makin nggak peduli lagi dengan sesamanya.


Tuesday, April 1, 2014

#Challenge 1: 5 Kriteria Cowok yang Bikin Klepek-klepek

Hai hai!

Hahaha apa banget ya ini topik bahasannya, rada nggak jelas dan emang nggak penting tapi tetep aja mau ditulis. Jadi cuy, aku lagi ikutan semacam blog challenge gitu untuk menulis selama 30 hari. Melihat aku males nulis, ngeblog biasa cuma pas jalan-jalan aja padahal itu terjadi beberapa bulan sekali, aku memutuskan buat cari blog challenge list di google. Dari sekian banyak list yang disortir, aku nemu ini yang menurutku emang rada absurd tapi sebenarnya seru buat ditulis.

Sebenarnya niatan untuk ikut tantangan ini bukan cuma muncul dari kesadaran akan rasa malas doang sih, tapi karena suka baca blognya dosenku yang gahul Miss Tata dan blognya kakak tingkatku mbak Pucil yang udah lebih dulu ikutan challenge begini. Main-main deh ke blog beliau berdua ini, postingannya asyik buat dibaca sambil leha-leha, lho :D

Baiklah, mari membahas topik untuk hari pertama. Di listnya itu tertulis 5 cara untuk mendapatkan hatiku. Hahaha, rada geli juga sih waktu bacanya. Takut-takut ini nanti malah jadi panduan gitu buat para lelaki disana yang mau bribik (baca: flirting, gebet) akuh *HAHAHA* *abaikan* Sebenarnya aku nggak yakin sih ada cara khusus atau nggak bagi seorang lelaki untuk mendapatkan hatiku, ceileh. Soalnya, biasanya tuh yang naksir duluan akuuh. Kaya sama pacarku ini, yang duluan naksir kan aku karena gigi dia lucu kaya drakula. Iya, emang nggak penting dan aneh banget alasanku naksir dia.

Berhubung nggak ada cara spesifik untuk mendapatkan hatiku, jadi aku ubah aja ya jadi 5 kriteria cowok yang bisa mendapatkan hatiku, atau dalam kata lain bisa bikin aku klepek-klepek.

Sunday, March 30, 2014

Semarang, Tak Cukup Sehari

Hai hai :D

Selamat menikmati akhir pekan yang panjang, guys! Selamat menunaikan ibadah Nyepi juga bagi umat Hindhu :) Kira-kira apa sih yang kamu lakukan buat mengisi waktu liburmu ini? Tiduran di rumah sambil baca buku dan nyeruput teh hijau atau seperti aku kemarin, jalan-jalan sama orang tersayang? Apapun yang kamu lakukan, semoga liburanmu menyenangkan yaa :D

Kemarin aku dan pacar buat jalan-jalan ke Semarang buat merilekskan pikiran sebelum mid-test. Iya cuy, setelah libur ini kita langsung menghadapi mid-test! Sebenarnya cara merilekskan pikiran tuh banyak yang sederhana sih, mandi air anget sambil nyalain lilin aromaterapi itu juga termasuk, lho, tapi aku sama pacar mau pilih cara yang ribet ajah hehehe.


Monday, March 24, 2014

Kisah di Balik Status

Terinspirasi dari tulisan di blognya dosen saya, Miss Tata dengan judul yang sama (klik disini untuk baca), aku jadi pengen ikut-ikutan. Yaah, walaupun giveaway yang diikuti Miss Tata udah ditutup, nggak pa-pa kan yak kalo aku iseng ikut-ikutan :B Terimakasih penyelenggara giveaway yang sudah kasih inspirasi nulis buat aku!Yang penasaran giveaway apa yang menginspirasi aku bisa klik link ini, tapi itu sudah ditutup ya saudara saudari :D



Sebagai anak muda yang masih mencari jati diri (bukan ababil, cuma masih mencari jati diri aja), aku adalah seseorang yang hobi nulis status di Facebook apalagi Twitter. Isi statusnya juga kadang nggak mutu, kadang juga kelewat ga penting sampe rasanya pengen aku hapus aja status-status memalukan itu. 

Waktu lagi ngepoin Profile Facebook sendiri, jujur aku mengernyitkan dahi sendiri karena lupa alasan dan kisah di balik status-status gajeku. Setelah menyortir, akhirnya terpilihlah 2 status berikut yang untungnya masih membekas di memori alasan dan kisah di balik status-status itu terpublished ke dunia maya.