The LORD is my shepherd; I shall not want.
- Psalms 23:1

Friday, April 25, 2014

#Challenge20: Things I am Afraid of

Challenge 20: Your fears

Haihai!

Namanya juga manusia yah, masih banyak kesalahan dan ketidak-sempurnaannya, jadi wajar aja kalau punya rasa takut. Aku juga gitu, aku bahkan punya satu ketakutan berlebihan, sampai-sampai orang di dekatku kadang jengkel karena kalo udah takut aku lebay banget.

(http://netmind2011.blogspot.com/2012/01/easy-way-to-control-panic-attacks.html)
Aku punya ketakutan sama darah. Dulu waktu masih tinggal di Sragen, Papaku pelihara kelinci lumayan banyak dan adekku hobi kasih makan kelincinya. Pernah dia kasih makan kelinci sampai kebablasan jarinya yang dimakan kelinci, bukannya nangis eh dia malah ngejar aku sambil nunjukkin tangannya yang berlumuran darah sampai netes-netes. Emang kurang ajar itu anak, gara-gara itu aku sekarang jadi takut banget kalo liat darah. Darah sendiri sih nggak terlalu takut, tapi kalo darah orang lain...wew, mending aku ngumpet dulu daripada jadi lemes.

Ketakutanku yang lain adalah makhluk halus. Memang aku nggak pernah lihat makhluk halus, tapi aku pernah merasakan gangguan mistis waktu aku tinggal di Kalimantan dulu. Di hari pertama aku tidur sendiri, aku terbangun jam 2 pagi karena dinding rumah yang terbuat dari kayu diketuk-ketuk. Ritme ketukannya stabil, dua ketukan di dinding kamarku dan satu ketukan di dinding lain, dan suara ketukan itu aku dengar memutari rumah. Semakin lama, ketukan itu semakin keras, aku cuma bisa melawan dengan menyebut nama Tuhan Yesus aja saat itu sambil gemeteran dan merinding. Nggak lama kemudian aku ngerasa badanku nggak bisa bergerak sama sekali sedangkan ketukan di dinding kamarku semakin keras, aku cuma bisa berteriak di dalam hati. Aku paksa badanku untuk bergerak, aku ambil barang yang ada di samping kasur saat itu (aku lupa barang itu apa) trus aku lempar ke dinding yang diketuk. Setelah itu suara ketukan berhenti, badanku juga bisa bergerak lagi, trus ada suara pria tertawa yang menggema. Ini bukan rekayasa, bukan juga mimpi. Setelah aku tanya omku, ternyata saat pertama kali beliau tinggal disitu juga 'diganggu' kaya gitu. Katanya sih itu semacam 'ucapan selamat datang' dari leluhur.

Apapun itu, setelah kejadian itu sepertinya aku jadi lebih peka. Kadang, tiba-tiba aku bisa langsung merasa kaya ada makhluk yang lagi lewat di belakangku, kalo nggak aku ngerasa kaya ada yang lagi memperhatikan. Entah itu beneran atau cuma perasaanku aja, yang jelas aku takut banget kalau misalnya makhluk itu menampakkan diri di depanku. Cukup bisa merasakan aja deh, jangan sampai aku lihat.

Selain itu aku juga takut banget sama jarum suntik. Beberapa waktu yang lalu sample darahku diambil untuk ngecek kelenjar tiroid karena benjolan yang semakin besar dan nyeri di bagian leher sebelah kanan. Tentunya aku harus berhadapan dengan jarum suntik dong yaa. Saat itu aku sempat muter beberapa kali dan diam lama di ruang tunggu rumah sakit karena takut ketemu jarum. Aku minta mas Dody buat temenin pas darahku diambil, aku pasang headset dengar musik volume maksimum dan nyanyi keras-keras sambil tenggelamin muka di lengannya mas Dody yang berdiri di sampingku. Sengaja aku gamau lihat alat-alat yang dipakai buat ambil darahku karena takut.

Saat proses pengambilan darah, aku nggak sadar mengepalkan tangan dan saat dokternya berkali-kali minta buat buka kepalannya aku ga merespon, yaiyalah secara telinga disumpel pakai musik volume pol kok. Waktu jarum dicabut, aku langsung noleh ke arah dokternya dan lihat darahku sendiri yang diambil. Aku langsung lemes dan hampir pingsan, mas Dody sampai bingung dan telfon Mamaku padahal dokter yang ngambil darahku tadi nyantai aja dan langsung pergi kaya ga ada beban. Setelah dibeliin teh anget manis sama mas Dody, akhirnya aku pulih kembali dan satu jam kemudian waktu balik lagi ke rumah sakit, puji Tuhan hasil tes darahnya normal semua :D

Ketakutanku yang paling berlebihan itu sama binatang ular. Duuhh, nulis namanya aja aku udah bergidik duluan. Aku memang punya phobia akut sama binatang melata satu itu, sampai-sampai aku selalu teriak dan gemetaran kalau ada gambarnya muncul di depanku. Pernah di salah satu halaman handout mata kuliahku ada gambar binatang ini, kecil sih tapi aku tetap takut dan minta Enda yang duduk di sebelahku untuk coret-coretin gambarnya sampai ga keliatan apa-apa. 

Aneh ya, phobia bisa sampai segitunya, padahal sebabnya sepele banget lho, cuma karena aku pernah liat cuplikan film Snake in A Plane atau Snake on A Plane itu aku lupa judulnya, pokoknya yang ada binatang ini banyak banget masuk ke dalam pesawat itu laah. Saking takutnya aku sama binatang ini, orangtuaku kadang sampai jengkel dan marah-marahin aku. Bukannya makin tenang, aku malah makin nangis kalo dimarahin, huhuhu. 

Uniknya ya, kalo aku takuuutt banget sama binatang ini eeehhh pacarku malah pecintanya. Dulu awal-awal jadian dia punya binatang ini yang jenisnya phyton molurus kalo ga salah, udah lumayan gede dan dulu peliharaannya ditaruh di dalam kamar terus. Aku sampe heran, kok bisa dia nyaman-nyaman aja sekamar sama binatang ini, katanya kadang tidur satu kasur dan mandi bareng juga (pacarku mandi trus peliharaannya ini dibiarin aja di lantai kamar mandi. Untung sekarang peliharaannya udah dijual dan diganti dengan iguana, ya masih sama-sama reptil tapi iguana jauuuuhhhh lebih imut dan lucu daripada hewan melata ini.

Sekarang ini aku sedang belajar untuk takut sama Tuhan. Kalau ketakutan yang lain harus dihindari, rasa takut sama Tuhan justru aku cari-cari. Menurutku, rasa takut sama Tuhan inilah yang menjadi sumber dari iman. Kalau takut, otomatis percaya dong kalau Tuhan itu ada, Dia bisa melihat segala sesuatu dan punya kuasa yang lebih dari manusia. Untuk aku, membangun rasa takut sama Tuhan itu susah banget karena basically aku orang yang suka seenaknya sendiri. Menahan diri adalah hal yang susah buat aku, karenanya aku sering dijuluki orang dengan mood paling nggak stabil sama teman dekatku, Jeremy. Saat aku takut sama Tuhan, pastinya aku akan menahan diri aku untuk menghindari hal yang nggak berkenan untuk Tuhan, misalnya saja misuh. Cuy, misuh itu udah semacam bahasa bercandaan buat aku, padahal itu bisa bikin orang lain sakit hati dan aku masih belum bisa mengendalikan keinginan untuk misuh ini. Makanya, aku sekarang masih dalam proses belajar untuk takut sama Tuhan.

Kalau kamu punya ketakutan apa aja, cuy? Share di boks komentar dong :D

Terimakasih sudah mampir dan membaca,
take care and God bless us!

No comments:

Post a Comment

Thank you for visiting and reading my blog, don't forget to leave your comments or suggestions here :D