#Challenge17: I Love My Forehead and My Eyebrows!

Challenge 17: Something that you're proud of

Hai hai!

Selamat berlibur bagi yang udah mulai libur paskah! :D Hari ini adalah hari pertama jeda paskah di universitasku yang berlangsung sampai tanggal 21 nanti. Wacananya sih, aku mau pakai seharian ini untuk mengerjakan tugas dan merapel postingan blog untuk 3 hari ke depan karena tanggal 19-20 itu aku ada acara yang sangat nggak memungkinkan untuk terhubung ke internet, jadi nggak bisa ngeblog deh. Tapi, wacana hanyalah wacana, seharian ini tadi aku malah tidur-tiduran, memupuk rasa malas.

Anyway, jujur aku adalah seseorang yang sering minder sama fisik aku, terutama di bagian wajah. Walaupun aku nyaman dengan badanku ini, tapi kadang aku ngerasa ga nyaman sama wajahku sendiri karena merasa nggak cantik. Aku merasa minder kaya gini karena dari kecil aku sering dapat ejekan yang membandingkan kecantikanku sama adekku. Nggak jarang orang bilang, "Ter, adekmu cantik kok kamu jelek?" Memang beberapa maksudnya bercanda, tapi yang namanya manusia, siapa sih yang suka dibanding-bandingin?

Belakangan saat kuliah, aku mulai menyadari kalau aku punya kecantikkanku sendiri. Rasa minder memang masih sering datang, tapi saat aku bercermin dan memperhatikan dua hal di wajahku, rasa minder itu perlahan menghilang.

Hal, atau komponen pertama di wajah yang aku perhatikan saat bercermin adalah jidat. Padahal, dulu aku nggak pede sama jidat yang lumayan lebar ini lho, jadi selalu aku tutup pake poni tebal. Tapi sejak aku masuk kuliah, makin lama aku makin pede karena ada salah satu teman yang memuja-muja jidatku ini. HAHAHAHA. Alih-alih menutupinya pakai poni, aku malah menunjukkan kelebaran jidatku terus. Well, alasan awal aku nggak pakai poni lagi sebenarnya bukan untuk pamer kejenongan sih, tapi karena jidatku jadi penuh jerawat pas pake poni.

Aku jadi inget, dulu waktu SMA aku minder banget karena jidatku sampai-sampai ada salah satu temannya Mama yang bilang, "Lho, kenapa malu? Itu kan kelebihan, kelebihan ukuran jidat." I don't know whether her motif is to mock or to encourage me, tapi menurutku kata-kata itu ada benarnya juga. Kalau jidatnya luas, wawasannya juga luas yang berarti si empunya jidat itu cerdas. Wide knowledge means wide knowledge, cuy!

Selain jidat, aku juga selalu memperhatikan kedua alisku yang tebal dan rapih tanpa bantuan teknologi penyulaman saat sedang bercermin. Jujur aku bangga banget sama bentuk alisku ini. Tiap kali mau dimake-up buat pentas nari waktu masih kecil dulu sampai waktu aku jadi penerima tamu di nikahan sepupu, penata riasnya selalu memuji bentuk alisku yang katanya nggak perlu digambar lagi. Sihiy!

Bersyukur banget karena Tuhan itu selalu dan sangat adil. Mungkin, wajahku ini nggak secantik dan semulus cewek-cewek lain, tapi Tuhan sematkan satu-dua hal yang bisa aku dapatkan dengan cuma-cuma dan tanpa perlu dibuat-buat. Menurutku, di setiap diri orang itu pasti disematkan Tuhan at least satu hal yang hampir sempurna.

Ada yang tau Lizzie Velasquez?

(http://ryantowephotography.com/blog/?p=3555)

Dia dulu disebut-sebut sebagai cewek terjelek di dunia, sekarang dia menjadi motivator internasional yang tentunya menginspirasi banyak orang. Di videonya yang aku taruh di bawah ini, dia mengakui kalau dia punya wajah yang membuat orang memandang sebelah mata, tapi dia bangga karena punya rambut yang hampir sempurna. See? Tuhan memang adil!

Memang aku masih sering minder dengan wajahku, tapi bukan berarti aku mau terus-terusan menikmati keminderan aku, cuy. Melalui 2 hal yang aku banggakan dari wajahku ini, aku belajar perlahan-lahan untuk membangun rasa percaya diri dan mensugesti diri bahwa aku ini cantik dengan caraku sendiri.

Terimakasih sudah membaca,

take care, God bless us!