The LORD is my shepherd; I shall not want.
- Psalms 23:1

Wednesday, April 16, 2014

#Challenge16: Seandainya Aku...Kate Middleton

Challenge 16: Something you always think "what if" about

Aloohhaaaa!

Setelah kemarin kehilangan nafsu untuk menulis, malam ini aku nafsu lagi karena akhirnya aku bisa memberdayakan imajinasiku untuk topik ini. Sebenarnya, tantangannya itu disuruh nulis tentang sesuatu yang selalu aku bayangin "seandainya", berhubung imajinasiku ini seringnya datang dan pergi lalu hilang begitu saja, jadi aku mau nulis imajinasi yang datang saat nulis sekarang ajah ya (bukan yang selalu muncul di pikiranku).

(http://stuffkit.com/beautiful-example-of-imagination-wallpapers.htm)

Imajinasi yang pertama; seandainya aku lahir sebagai cowok. Jika aku dulu terlahir sebagai cowok, mungkin aku akan menjadi sosok cowok yang badung, pemberontak, jahil tapi terampil. Yang jelas, kalau aku jadi cowok perkataanku bakal jadi lebih kasar, aku bakal hobi berantem dan mukulin orang rese, aku bakal jahilin temenku dengan tanpa rasa bersalah dan aku bakal bisa nukang plus benerin mobil. Aku bakal melanglang buana kesana-kemari sendirian tanpa takut digangguin berandalan. Pokoknya aku bakal jadi lebih bebas untuk bergerak dan berekspresi.

Kedua, seandainya jalan hidupku lempeng aja, mulus kaya jalan tol, aku nggak bakal jadi orang yang seoptimis ini. Aku bakal jadi orang yang manja dan selalu mengandalkan orang lain, aku bakal mewek tiap kali aku ngelakuin kesalahan, aku bakal semena-mena sama orang lain yang aku nggak suka, aku bakal nuntut macam-macam dari orangtuaku supaya aku nggak terlihat kalah dari yang lain. Thank God, difficulties, miseries and failures happened to change me into this kind of person :D

Ketiga, aku membayangkan seandainya aku jadi ibu peri. Aku bakal kasih makan para tuna wisma di jalanan dan buatin mereka rumah dari tanaman. Rumah itu bakal penuh dengan bunga warna-warni, untuk penerangan energinya diambil dari panel surya yang dipasang di atap rumah, di sekeliling rumah ada banyak tumbuh-tumbuhan yang hasilnya bisa dipetik kapan saja sebagai bahan makanan. Aku bakal mengajak peri-peri lain untuk membantu aku merawat para tuna wisma dan membantu mereka untuk mengasah keterampilan supaya bisa bermanfaat bagi orang lain, jadi mereka nggak lagi dipandang sebelah mata. Trus aku juga mau ajarin para tuna wisma terbang untuk mendapatkan SIMS (Surat Ijin Mengepakkan Sayap), jadi mereka bisa pergi kemana aja tanpa bikin polusi. Peraturan utama di rumah itu adalah murah senyum, kalau ada yang lagi sedih, badmood, galau atau marah dipersilakan untuk curhat dulu sama peri pendengar di ruang curhat dan konseling yang terisolasi, jadi mereka nggak akan mempengaruhi mood yang lain. Aku juga bakal bikin panggung di tengah-tengah ruangan sebagai media bagi mereka yang suka tampil di depan umum, jadi nggak perlu nonton TV dengan penyanyi lipsync lagi.

Selanjutnya, aku ngebayangin seandainya aku jadi Kate Middleton. Aku yakin bakal stres berat karena hidupku serba diatur. Kalo aku jadi Kate Middleton aku bakal memperjuangkan kebebasan dan kesantaian di dalam istana, jadi Ratu dan pelayannya bisa saling bercanda satu sama lain, nggak lagi penuh dengan rasa canggung. Aku juga bakal sering-sering bikin open tea party gitu dengan konsep garden party, jadi orang-orang bisa berinteraksi satu sama lain tanpa pandang bulu sambil ngeteh santai. Oya, aku juga bakal foto selfie mulu sama suami akuh, si Pangeran William trus upload di Instagram setiap hari, biar pada muak sama muka saya. Hahahahaha *ga jelas*

Kelima, aku ngebayangin seandainya aku punya kekuatan super untuk melihat masa lalu dan masa depan. Aku bakal gunain itu untuk memuaskan rasa kepoku pada jalan raya Jogja-Solo yang ada di depan candi Prambanan. Aku tuh penasaran banget, di masa lalu sebelum diubah menjadi jalan, sebenarnya itu tuh apa sih? Pemukiman warga kah? Atau hutan belantara? Atau malah mall jaman dulu yang ternyata gede banget tapi jadi rata dengan tanah karena dirusak sama jin-jinnya Bandung Bondowoso yang lagi ngamuk? Aku juga pengen banget datengin patung Roro Jonggrang untuk buktiin itu manusia beneran apa bukan yang jadi patung itu, kalau beneran manusia aku mo kepoin dia kenapa kok bisa dikutuk jadi patung. Bisa aja kan ternyata dia sama Bandung Bondowoso lagi iseng taruhan lari marathon, siapa yang kalah bakal jadi patung. Bisa kan? Masuk akal kan? Oke, abaikan.

Lanjuuut, seandainya Natal besok itu salju turun selama satu hari di Indonesia, aku bakal gegulingan di tengah salju, aku bakal bikin es campur pakai salju, aku bakal simpan saljunya ke dalam plastik trus aku masukin ke dalam freezer biar awet. Aku juga mau bikin boneka salju, aku mau lempar-lemparan bola salju sama pacar, aku mau foto-foto selfie di tengah sawah yang ditutupi salju biar gaul. Aku juga bakal pakai baju yang ditumpuk-tumpuk ala-ala gaya Eropa itu, tapi aku bakal pakai yang versi Indonesianya. Aku mau numpukin kaos, sweater, cardigan, jaket, sarung, sprei, handuk, selimut, jarik, semuanya aku tumpuk di badanku biar anget. Lha, nggak punya baju hangat je, kan saljunya datang mendadak.

Seandainya aku jadi konglomerat, aku bakal bikin semacam dana hibah gitu buat anak-anak muda yang punya ide kreatif untuk menghasilkan lapangan kerja. Aku bakal bikin seleksi untuk melihat kualitas hasil produksi, tujuan, niat dan passion dari sekian ribu anak muda kreatif di Indonesia. Sepuluh yang terpilih akan aku sponsori penuh, mau itu gagal di tengah jalan ga masalah asal bisa bangkit lagi, tapi kalo gagal trus udah nyerah gitu aja, sponsor akan dihentikan. Aku bakal bantu usaha supaya karya-karya itu bisa lebih laku daripada produk-produk impor, supaya orang Indonesia tuh bangga sama barang buatan negaranya sendiri. Kalau baju buatan Indonesia kualitasnya tokcer dan harganya lebih terjangkau daripada baju impor, pasti cepet kaya negara ini, bisa bayar hutang dan pastinya orang yang nganggur bakal lebih dikit. Aku juga bakal pastiin kalau dalam mengerjakan proyeknya, perusahaan-perusahaan itu nggak mengeksploitasi tenaga manusia, dalam artian pekerjanya disuruh kerja rodi. Aku bakal stop dan menutup perusahaan yang mempekerjakan karyawannya dengan semena-mena, nggak tau waktu dan nggak tau toleransi.

Terakhir, seandainya para pakaian dan sprei dan handuk dan selimut itu mandiri, mereka bakal mencuci dirinya sendiri. Jadi aku nggak perlu merendam mereka, trus mereka aku kucek-kucek dan aku jemur di bawah sinar matahari langsung. Kerjaan bakal jadi lebih praktis dan mereka juga nggak akan tersiksa, toh mereka juga pasti tau kotoran apa aja yang nempel di mereka jadi pasti bersih laah. 

Hoho, menyenangkan sekali topik bahasan hari ini. Namanya aja imajinasi, jadi maklum yah kalau isinya nggak ada yang realistis :p

Terimakasih sudah mampir dan membaca,

take care, God bless us!

2 comments:

  1. Huaaaa.. Ester lebih rajin dari aku. Aku aja bolong2 nulisnya bulanan. Hahahaha.. 30 harinya gak selesai-selesai deh.. Tapi pasti selesai sih. Cuma slow motion aja. Hehehe.. Keep on writing yaaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ni udah mulai malas-malasan juga miss sebenernya hehe Ayo miss semangat nulisnya :D

      Delete

Thank you for visiting and reading my blog, don't forget to leave your comments or suggestions here :D