The LORD is my shepherd; I shall not want.
- Psalms 23:1

Friday, March 20, 2015

Berlari ke Hutan

"We fall into this sudden wonderland..."

Di atas adalah petikan lirik lagu berjudul Sudden Wonderland yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Adhitia Sofyan, seorang lelaki yang suka bermain gitar akustik sambil bernyanyi. Buat yang penasaran, coba play ini deh untuk dengar lagunya!

Sore kemarin, aku dan mas Dody secara impulsif main ke suatu tempat di atas bukit untuk membantu menetralkan hati dari berbagai polusi duniawi (halah). Awal mula kami cuma nongkrong nggak jelas di cafe Legend karena nungguin temanku kirim detail kontak untuk diisi di tiket konsernya Tulus, aku cuma beliin aja sih bukan mau nonton. Sambil baca-baca majalah, tiba-tiba mas Dody bilang, "Ter, gimana kalo kita jalan-jalannya sekarang aja? Mumpung aku ada waktu". Aku emang selo banget nggak ada kerjaan, jadi aku langsung bersemangat pergi dan pilihan jatuh pada...Hutan Pinus Imogiri!



Setelah kembali ke kos masing-masing untuk siap-siap, perjalanan pun dimulai dengan mampir ke kos Tabita dulu untuk ambil kamera yang sempat dipinjam pacarnya selama beberapa hari. Kami juga mampir di perpustakaan kampus sebentar untuk cek status perpanjangan buku-buku yang aku pinjam.

Untuk menuju hutan pinus ini, ikuti aja plang petunjuk ke arah Makam Raja-raja Imogiri, ikuti terus petunjuk itu sampai menemukan pertigaan. Di pertigaan ini, kalau mau ke Makam Raja-raja Imogiri bisa ambil jalan lurus, kalau mau ke hutan ini ambil jalan yang sebelah kanan. Ikutin aja jalannya nanti ada papan petunjuk lumayan gede tulisannya 'Hutan Pinus'.

Udara yang dihirup ketika memasuki area hutan ini langsung segar. Hawanya sejuk dan teduh. Mas Dody sengaja setir motor pelan-pelan supaya bisa menikmati udara sekaligus pemandangannya. Aku yang sedang flu sampai copot masker karena udaranya benar-benar sejuk pake banget!

Waktu kami sampai di hutan ini kebetulan lumayan rame, banyak yang ber-selfie ria bareng teman, keluarga dan pasangan. Ada juga sepasang calon pengantin yang sedang foto pre-wedding. Aku keluarkan kameraku waktu aku masuk ke dalam hutan ini, memotret ke samping kanan, kiri dan ke atas. Waahh, suasananya sejuk sekalii! Mas Dody yang berjalan lebih dulu di depanku kemudian duduk di salah satu batang pohon yang sepertinya memang sengaja dijadikan bangku. Kita belum begitu banyak foto-foto waktu itu, masih asyik menikmati pemandangan, udara dan suasana. Lalu mas Dody tiduran di batang pohon itu sambil menatap ke atas sedangkan aku foto-fotoin pepohonan, dia bilang, "Lihat deh, daunnya bagus goyang-goyang ketiup angin". Aku mendongak ke atas dan ternyata iya, dari bawah nggak kelihatan kalau ternyata pucuk pepohonan ini bergoyang ditiup angin. Aku jadi ikut-ikutan mas Dody deh tiduran di batang pohon, biar suasananya semakin teduh aku putar lagu-lagu yang sudah aku taruh di dalam playlist "Daydreaming". Entah ya, aku suka banget menyortir lagu-lagu ke dalam berbagai playlist tergantung suasana hati. Ada playlist untuk tidur, playlist tentang mas Dody, playlist biar semangat pas bangun pagi-pagi, padahal lagunya ya cuma itu-itu aja.


Nggak lama setelah kami tidur-tiduran menikmati suasana sambil mendengarkan musik, acara foto-foto pun dilanjutkan. Aku fotoin mas Dody, dia fotoin aku, gitu terus padahal kita bawa tripod. Hahaha! Sebelum pulang, tripod pun akhirnya diberdayakan untuk foto-foto selfie nggak jelas. Pas mau pulang ini, matahari udah mulai terbenam jadi cahaya di hutan pinus ini lagi bagus-bagusnya menurutku. Sayangnya aku nggak terlalu mahir memakai kamera jadi keindahan itu nggak bisa tertangkap dengan baik lewat lensa kamera.

Di parkiran, sebelum jalan ke motor kami tergoda untuk makan bakso tusuk, jajanan masa kecil. Dulu satu bakso tusuk harganya cuma Rp 100,- lho sekarang sebiji Rp 500,-. Mahal :') Sambil makan kami ngobrol-ngobrol sama bapak penjual bakso tusuknya, nanya tentang Puncak Becici. Kata si bapak Puncak Becici nggak beda jauh sama Hutan Pinus ini, malahan kami  dikasih tau kalau ikutin jalan raya dari Hutan Pinus ke Puncak Becici itu bisa tembus Patuk, Gunung Kidul. Wah, jelas kami lebih pilih pulang lewat jalur ini dong biar nggak sama kayak jalur berangkatnya!

Rencana untuk mampir ke Puncak Becici kami urungkan karena waktu sampai persimpangan jalan antara Puncak Becici dan Patuk langit sudah lumayan gelap. Di jalan pulang kami kelaparan dan mampir di rumah makan Soto Kudus dan Ikan Wader di Jl. Wonosari KM 13 yang aku lupa namanya. Recommended banget lho rumah makan ini! Soto Kudusnya enak, Ikan Wadernya crispy dan Sambel Bawangnya pas, mana murah lagi. Satu porsi Soto Kudus campur cuma Rp 6.000,- dan paket Ikan Wader goreng + Nasi Putih + Lalapan + Sambel Bawang cuma Rp 8.000,- aja. 

Masih di perjalanan pulang aku tanya mas Dody, "Gimana hari ini?" dan dia jawab, "Asik, seru" tanpa bertanya balik seperti biasa. Untuk aku kemarin memang mengasyikkan dan seru karena kami pergi tanpa rencana sebelumnya ke tempat yang sama sekali belum pernah kami kunjungi. Seandainya yang bersama aku bukan mas Dody, aku nggak yakin bisa berjalan jauh ke tempat asing tanpa persiapan dan rencana. Untukku, ini adalah fase di mana aku sudah sepenuhnya merasa aman dan nyaman bersama seseorang, aku bisa mengalahkan semua rasa khawatir dan pikiran-pikiran 'gimana-kalau' yang pasti menghampiri sebelum memulai suatu perjalanan. Perjalanan kemarin mengasyikkan, seru, menenangkan dan, entah bagaimana, romantis.

-eschilla

No comments:

Post a Comment

Thank you for visiting and reading my blog, don't forget to leave your comments or suggestions here :D