Di jaman canggih seperti sekarang, makin banyak aja nemuin lowongan kerja yang mencantumkan kreativitas pada kriteria calon pelamarnya, dan untuk memenuhi kebutuhan perut tentu saja banyak orang yang mencantumkan kata yang menurut KBBI memiliki arti kemampuan untuk mencipta di dalam curriculum vitae-nya.
Kreativitas di mataku
Menurutku pribadi, kreativitas itu unik karena semua orang pasti punya komponen ini dalam dirinya, hanya saja kadarnya berbeda-beda. Aku pribadi jujur kagum dengan orang-orang yang kreativitasnya tinggi, mampu menciptakan sesuatu yang di luar kotak--yang nggak mau mengikuti aliran trend. Kalo anak gahul biasa bilang sih orang kreatif ini anti-mainstream, walau kadang mereka gamau disebut anti-mainstream karna anti-mainstream itu sendiri mainstream hehehe
Di mataku, kreativitas itu muncul saat seseorang dalam posisi kekurangan padahal lagi butuh. Sekedar cerita, dulu aku pernah pengeeeennn banget bisa main badminton, tapi sayangnya aku ga punya raket dan kok. Kalo minjem terus ke tetangga kan yo nggak penak to yo, yang punya kan pasti pengen pake juga. Kasian mungkin liat anaknya mupeng (muka pengen) nonton orang main badminton, akhirnya Papa-ku membuatkan aku dan adik set badminton darurat. Lha kok darurat? Hehe, jadi raketnya itu terbuat dari papan triplek yang dibentuk kotak dan ada gagangnya, sedangkan koknya sendiri terbuat dari kerikil kecil imut yang dibungkus kertas dan dilapisi lakban. Bisa gitu mainan pake alat kaya gitu? Bisa aja, cuma ya ga seenak pake raket bersenar nilon.
Pagi ini waktu lagi ngobrol sama seorang teman tentang pentas Beauty and the Beast (yang penasaran sama pertunjukan ini bisa klik disini untuk artikelnya dan disini untuk beberapa fotonya) kita dulu, otakku jadi menjabarkan arti dari kata kreativitas, lebih tepatnya merefleksikan sih. Hasil refleksi dari otakku ini adalah kreativitas itu muncul saat keterbatasan ada. Lho, kenapa gitu? Gini...
Kreativitas itu keterbatasan
Umumnya saat manusia dibatasi pasti bakal mencari jalan supaya bisa keluar dari area batasan. Misalnya situ dibatasi sama pacar, dikekang, dirantai terus kemana-mana, pasti situ bakal cari jalan supaya bisa ucul (Bahasa Jawa: lepas, bukan kebalikan dari kata lucu) to? Bisa saja situ selingkuh atau mutusin pacarnya hehehe. Nah, begitulah gambaran kreativitas yang ada di otakku. Saat udah kepepet banget butuh sesuatu, otak otomatis bekerja untuk mencari solusi. Seperti yang aku bilang di atas tadi, semua orang pasti punya kreativitas. Nggak usah orang lah, binatang aja punya kreativitas kok. Nggak percaya?
Anjingku yang namanya Bunder kan lagi sakit tuh, dan dia sempat lumpuh beberapa hari, nafsu makannya juga menurun jadi harus didulang terus. Sudah 2 hari ini Bunder belajar berdiri dan jalan, sekarang dia udah bisa jalan lumayan jauh dan ga ngglebak (itu lho, jatuh tersungkur) lagi walaupun masih sempoyongan. Nafsu makannya masih rendah sih jadi masih harus didulang dulu. Tau nggak, dia udah mulai nggaya mentang-mentang udah bisa jalan. Tiap berapa kali suapan dia kabur, pindah tempat entah ke dapur atau ke dalam kamar, otomatis yang ndulang juga harus ikutan wira-wiri sampai-sampai pernah habisin waktu 2 jam cuma buat suapin dia! Heran! Kalo udah disuapin, dia ga kalah pinter lagi. Makanannya diemut, ga dikunyah, ga ditelen, nanti kalau yang ndulang lengah makanannya dilepeh trus dia kabur jalan lagi. Nyebahi (menjengkelkan) banget to!?
Nggak ada yang ajarin Bunder buat ngemut makanan, lha wong dia anjing jadi cuma bisa diajarin duduk, salaman, masuk kamar kalo ada tamu, pipis di luar rumah, sama nggak boleh nyerobot makanan kalo belum disuruh ambil. Trus darimana dia bisa nemu cara ngemut makanan itu? Ya, dari keadaan dimana dia dipegangin, dijejeli mulutnya sama makanan padahal dia ogah. Mau dibilang nyiksa ya monggo, yang jelas keluargaku ga mau liat dia sakitnya tambah parah karena ga makan. Biaya rumah sakit hewan itu ga semurah mie instant godhok di burjo (T__T)
Kreativitas itu kesederhanaan
Saya jadi ngerti kenapa kebanyakan seniman jos nan kondang itu senang hidup sederhana, jarang saya lihat seniman yang hidupnya glamor. Eh, lha artis itu banyak yang glamor padahal kalo diartikan ke Bahasa Indonesia artis itu kan pekerja seni yang kata lainnya seniman, nah lho! Mbuh lah... Balik lagi ke kalimat topik yang ada diawal paragraf tadi. Menurut opini ngawurku yang nggak mendasar ke teori apa-apa, cuma mendasar ke pendapat aja (helah, malah mubeng!), para seniman itu senang hidup sederhana karena di dalam kesederhanaan mereka bertemu keterbatasan dan dari keterbatasan itulah mereka temukan kreativitasnya. Seandainya mereka berkecukupan, apa-apa keturutan, paling mereka udah berhenti jadi seniman karena gatau mau bikin apalagi. Lha meh ngopo meneh, kabeh-kabeh wes enek neng ngarep e.
Begitulah. Makanya aku salut sama orang kreatif; di dalam keterbatasan mereka berkarya, menciptakan sesuatu yang beda. Kontras ya, kreativitas yang tidak terbatas justru muncul di dalam keterbatasan.
Salam,
No comments:
Post a Comment
Thank you for visiting and reading my blog, don't forget to leave your comments or suggestions here :D