Sejak tahun 2013 kemarin muncul kata "kepo" yang sebenernya nggak ada yang tahu pasti ini kata asalnya darimana dan artinya apa. Biasanya sih kata kepo ini dijuluki kepada orang yang penasaran banget dan pengen tahu sesuatu gitu. Kalo sebelumnya orang yang pengen tahu tuh dikatain, "Mau tau aja deh ih!" sekarang istilahnya dipersingkat jadi, "Kepo deh ih!"
Kepo itu baik sih sebenarnya karena salah satu bentuk perhatian terhadap sesama. Bayangin deh kalo nggak ada orang kepo, bakal acuh dan ga peduli satu sama lain cuy! Bakal banyak antis (anti-sosial, bukan hand sanitizer) bermunculan di dunia ini, hiks! Menyeramkan!
Aku sendiri adalah salah satu orang yang sering dijuluki kepo dan aku mengakui itu, soalnya aku nih emang orangnya pengen tau banget. Pengen tau banget Nikita Willy itu perawatan di salon apa kok bisa terlihat dewasa gitu. Nggak penting emang, namanya juga kepo, harus banget kah kepoin hal yang penting? Haha :D
Cara yang dipake untuk ngepo itu banyak sekali, bisa dimulai dari nanya-nanya ke orang sekitar, stalking akun jejaring sosial sampai utak-atik handphone si obyek kepo. Dari sekian banyak cara, yang paling mainstream sekaligus paling mudah sementara ini adalah mengakses akun jejaring sosial si obyek. Kalo nanya langsung kan biasanya gengsi ya, ntar dibilang ngurusin kehidupan orang lain lagi. Kalo yang terakhir itu... Hm, mending jangan dipraktekkin deh karena berpotensi menimbulkan masalah di dalam kehidupanmu, cuy.
Untuk melakukan kegiatan mengepo, pastikan udah ada obyek untuk dikepo dulu. Kalo belum ada obyeknya ya sama aja podo karo sami mawon to yo, nggak bisa terwujud itu niat luhur berbagi pedulinya. Kalo emang gatau mau kepo siapa, nih aku kasih daftar akun-akun jejaring sosial yang biasanya dikepoin.